Minggu, 27 Desember 2015

JANGAN AMBIL HAK KU. JIKA AKU SALAH MAKA BENARKANLAH.

Dwi Ayuning Tyas

Kisah ini saya ambil dari kisah nyata, tentang hak seseorang yang terambil. Sebut saja Mawar dan Melati. Mawar dan Melati  memiliki karakteristik sifat yang sama-sama emosional. Meskipun melati memiliki sifat yang emosional akan tetapi melati masih bisa mengendalikan diri dan masih bisa menjaga perasaan orang lain. Dibanding dengan Melati, Mawar memiliki sifat emosionalnya lebih tinggi dan terkadang tidak menjaga perasaan orang lain. Semua perkataan yang keluar dari mulutnya, terlontar begitu saja tanpa memikirkan dampaknya.
 Suatu hari, ketika proses pembelajaran sedang berlangsung didalam kelas, dosen pembimbing menugaskan untuk membagi beberapa kelompok menjadi masing-masing empat orang. Dan ternyata, Mawar dan Melati tergabung menjadi satu kelompok. Karena mata kuliah ini belum pernah didapatkan saat SMA maupun SMK, tentu terdapat kesulitan-kesulitan dalam mengerjakannya. Belum lagi waktu mengerjakan yang cukup singkat, ditambah dengan tugas-tugas mata kuliah lainnya, ditambah lagi tuntutan dari dosen yang mengharuskan pembuatan makalahnya harus berdasarkan dengan jumlah referensi yang telah ditentukan. Tentu, seharusnya menjadi sebuah kemakluman apabila pengerjaan dalam tugas kurang maksimal, meskipun pengerjaannya sudah dilakukan semaksimal mungkin.
Mawar meminta hasil pembagian tugas kepada Melati dan dua orang teman lainnya. Ketika Melati mengumpulkan tugasnya dan dilihat oleh Mawar, Mawar mencela pekerjaan melati habis-habisan tanpa memberitahu Melati dimana letak kesalahannya. Mawar beranggapan bawah dirinyalah yang paling pintar diantara kelompoknya. Melati pun sakit hati atas ucapan Mawar hingga airmatanya tak dapat dibendung lagi. Kerja kelompok yang seharusnya bernilai positif dengan saling belajar dan memahami materi bersama-sama justru menjadi diskriminasi sosial. Tak ada kata maaf yang terlontar dari mulut Mawar yang dapat menghapuskan luka yang telah tergores dihati Melati.
Karena lidah tidak bertulang, semua kata terlontar begitu saja. Alangkah baiknya, ketika kita ingin menyampaikan sesuatu ke orang lain, maka sampaikanlah dengan cara yang baik, sopan, dan santun. Sebagaimana kata pepatah Siapa yang Menabur Dia Akan Menuai, siapa yang menyakiti hati orang lain, nantinya juga akan tersakiti. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LATIHAN SOAL KELAS 2 BAB TEMPAT HIDUP MAKHLUK HIDUP

A. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, ATAU C PADA JAWABAN YANG BENAR! 1. Hewan ada yang hidup di darat dan ada yang hidup di ... a....